F NAEK GUNUNGS: Mendadak Menjadi "Pendaki Konten" Di Gunung Prau

12 Juli 2021

Mendadak Menjadi "Pendaki Konten" Di Gunung Prau

Dari judul dan gambar di atas mungkin Anda sudah menebak, apa yg dimaksud dengan kata "Pendaki Konten". Foto di atas adalah foto kawan gue bernama Damar Rizal Marzuki, FYI: dia seniman Teater legendaris, dan juga personel dari sebuah band yg legendaris, silahkan googling sendiri di yahoo. 

Nah manusia ini lah yg pertama mencetuskan istilah "Pendaki Konten" itu ke gue, bahkan dia membagi 3 kategori pendaki, 1 Pendaki Banget, 2 Pendaki 'Kena', dan 3 yup Pendaki Konten. 

Jangan berekspektasi terlalu tinggi yaa. Karena sesungguhnya filosofi yg ditawarkan Damar itu kurang begitu anu juga sih buat di anuin.

Nantilah akan gue jelaskan, apa maksud dari kawan gue yg cenderung absurd itu. Tapi biar seru, gue ceritakan latar belakang pendakian ini dulu kali ya, dan juga kenapa memilih Gunung Prau yg katanya cemen.

*****

Seperti yang Anda anda tahu, gue sudah jarang sekali nulis di blog ini, dan alasannya sederhana dan sangat klise, KARENA SAYA SIBUK MENJADI BUDAK KORPORAT. 

Okeee selaw selaawww gak usah Capslock juga *nenangin diri sendiri.... 

BTW jaman sekarang masih ada yg baca Blog catatan pendakian gini gak sih?

Udah lebih ke vlog ya kayaknya?

Ah tapi ada lah....

****

Oke kembali kecerita.... 

Awalnya gue mau naik gunung berdua sama temen gue, yg memang hampir selalu hadir dalam setiap pendakian gue yg gue ceritakan di blog ini. 

Ini semua dipicu oleh kegalauan gue yg sedang letih batin, Bayangin ajeee, Kerja "hampir" gak pernah libur, sementara orang lain WFH, trus lagi ada masalah Romansa juga, TERUSSS KERJAAN TUH MAKIN HARI MAKINN...... 

Astajimmm, ke pancing CAPSLOCK lagi kan gueee.  selowww sloww

BTW tmn gue yg satu ini namanya Majun, mungkin yg dulu suka baca blog gue udah tau. 

Gue sama Majun, yg juga lagi mumet tiba tiba mendengar kabar kalo gunung gunung sudah kembali di buka. Akhirnya mulai lah mengatur rencana. 

BTW ini kita naik jauh sebelum ada PPKM darurat yaa. tanggalnya gue lupa, entar kalo inget gue update.

Awalnya gue pengen naik ke salah satu gunung yang paling mainstream sedunia, yup Gunung Pangrango. Tapi karena Gunung Pangrango birokrasinya ribet, dan kita lagi males ribet, apalagi sama birokrasi, akhirnya kita mutusin untuk cari gunung santai, yang gak ribet daftarnya..
Terpilihlah gunung Prau.

OHH iya, karena sekarang gue sedang belagak main kamera Analog, jadi misi gue sebenernya pengen motret juga di sana. Jadi semua foto yg tertera di blog ini adalah hasil menggunakan kamera film / analog.

Gue naik bersama dua manusia ini. Kiri Majun, kanan Damar

Lalu Bagaimana Damar akhirnya bisa ikut?

Rencana ini ternyata dilempar juga ke damar melalui WA... dan damaar sangat semangat, dengan alasan bukan soal lagi galau, bukan pengen liat pemandangan, atau bukan pengen jalan jalan. tapi karena dia baru beli lensa baru buat bikin video, dan dia pengen nyobain dan bikin konten.

Udah mulai paham kan? kenapa pendaki konten... hehe

nanti konten videonya Damar yg sebagai dokumentasi perjalanan lebeh cenderung menjadi video abstrak akan gue hadirkan di akhir blog ini.... mau langsung nonton juga silahkan aja sih, kan tinggal scroll aja ke bawah. 

****

Berangkatlah kita bertiga menggunakan bus Sinar jaya daru BSD menuju Wonosob. perjalanan kurang lebih 10 jam. Sungguh perjalanan yg bilkin pantat tepos tapi sambil geal geol, karena sepanjang perjalanan, musik dugem dangdut tidak berhenti disenandungkan speaker bus, bahkan ada videonya di TV deket supir. 

Kami berangkat sekitar pkl 17.00 WIB. dan sampai kira kira jam 6man pagi gitu lah, apa jam 7 yaa, lupa gue. Pokoknya sekitar jam segitu. 

Damar dan Gue di terminal Wonosobo. *Damar tidak lepas dari kamera konten absurdnya. 


Sampailah kita di Terminal Wonosobo, Nah disinilah Damar akhirnya dengan ilmu sotoy dan imajinasi tingkat tinggi, mulai mengkategorikan para penumpang yg sedang mencari kendaraan untuk menuju basecamp Gunung Prau. Tercetuslah 3 kategori itu Pedaki Konten, Pendaki Banget, dan Pendaki Kena.

Oh iyaa, perlu di ketahui, Damar ini bukan pendaki rutin gitu ya. ini baru pendakian keduanya. pertama ke gunung gede bareng gue juga. ada kok tulisannya di blog ini, cari aja kalo mau baca ya.

Seperti biasa ketika turun dari bus pasti banyak tukang ojek, atau calo calo yg menawarkan jasa mengantar ke basecamp. ada ojeg, ada mini bus, bahkan ada yg nawarin carter mobil bak.

ojeg sudah jelas semua nolak karena mahal, dan untuk satu orang lagi.

Paling standar sih sebenarnya naik minibus. kalau rame ya bisa murah, pokoknya satu busnya tuh muat sekitar 20 orang kalo gaksalah, lupa. itu paling pendaki banget pengalaman lah, dengan ilmu tawar menawarnya. dengan ngangkut rame rame tas keril ke atap mobil. 

Kami yg tadinya di ajak bareng. akhirnya menolak, karena kami punya rencana terselubung. Naik Mini bus itu kalo gaksalah total 300rb, nah mereka yg berangkat bareng tinggal pets petslah. Dan pastinya desek-desekan alias sempit sempitan.

Karena kita lagi mager banget. pengennya yg nyaman lah, gaya sekali kali, demi konten. (Nah Satu clue lagi nih) 

Rombongan Pendaki yg naik minibus itulah yg disebut damar sebagai "Pendaki Pengalaman/Pendaki Banget"

Kami pun pergi keluar terminal dan duduk di alfamart sambil mematangkan rencana kendaraan. Tiba-tiba datanglah seonggok akang akang dengan mobil baknya.

yup betulll

dia nawarin carter, katanya di depan udah ada tiga orang lagi yg mau, biar tambah murah. tapi ternya malah lebih mahal dari naik Minibus. hahahaha

Gue bilang "enggak mas terima kasih"

Selang sekitar 15 menit dia dateng lagi, kali ini dengan ada tiga pendaki di mobil baknya itu yg sudah siap berangkat menuju basecamp..

Si akang akan certer itu nanya sekali lagi "Jadi ikut gak" 

Lahkapan gue bilang mau ikut yaaa

Akhirnya gue jawab dgn jawaban yg sama "enggak mas terima kasih"

Gila tadi kita ditawarin ber6 aja harganya udah mahal, cuman bertiga nyarter mobil bak itu. 

Di sinilah Damar mengeluarkan Istilah keduanya  yaitu Pendaki 'KENA'

Karena kita rasa itu pendaki pada kena aje, padahal naek minibus di dalem terminal jauh lebih murah.

Foto para pendaki konten ceunah.
Lokasi pas udah sampe di puncak  

Jadi sekarang tinggal kita bertiga "pendaki Konten". Apa yg sebenarnya kita tunggu di alfamart itu???

Apakah kalian sudah menebaknya???

yg paling nyaman dari semua kendaraan yg gue sebut tadi dan dengan harga yg sama aja, bahkan cenderung sedikit lebih murah. 

Apa hayoo???

Tebakk???

Bersambung.................... ❤❤❤❤❤❤❤❤❤

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Oke kita Kancut, eh lanjut....

Pembahasan terakhir soal transportasi kita menuju ke basecamp. Yup, Anda benar jawabannya adalah kita Naik Grab Car! tidak seperti pedaki lain yg kena carteran dengan harga yg jatohnya cenderung lebih mahal. hehe

Gue juga baru tau ternyata di Wonosobo ada grabcar yg mau nganter sampai ke basecamp gunung Prau, ya walaupun dengan segala drama ngumpet ngumpet. karena si supi grab gak berani jemput di depan stasiun, kalian semua tau lah kenapa.

Singkat cerita sampailah kita di basecamp, ada beberapa drama lagi disana. Tapi dari pada gue nulis ngasal karena sudah lumayan lupa apa saja peristiwa yg terjadi selama pendakian absurd ini, mending langsung gw suguhkan aja nih video dokumentasi yg yaaa memang cenderung absurd juga sih.

Ada dua video di kanal youtube Damar Rizal Marzuki, yg pertama video art dokumentasi pendakian yg abstrak tapi asoy, dan video kedua adalah obrolan "kebatinan" gue dan damar dipincak gunung Prau, yg benar saja, obrolannya pun absurd...

Monggo disimak videonya

Video rangkuman pendakian abstrak




---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dokumentasi Pendakian, di Foto dengan mengunakan Kamera Analog Yashica FX3 + Film Kodan Ultramax Asa 400






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yuk yuk yuk ma preenn di komen.....